Breaking News

Kepala MTsN 11 HSS Ikuti Peluncuran Kurikulum Berbasis Cinta Kementerian Agama

 

Hulu Sungai Selatan (MTsN 11 HSS) – Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 11 Hulu Sungai Selatan (HSS), Khairani, S.Ag ikuti peluncuran Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) yang diselenggarakan Kementerian Agama RI, Kamis malam (24/07/25) secara virtual melalui Zoom Meeting. Acara tersebut disiarkan langsung dari Asrama Haji Embarkasi, Makassar Sulawesi Selatan.

Kementerian Agama meluncurkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai bagian dari upaya menyusun ulang orientasi pendidikan keagamaan di Indonesia. Kurikulum ini tidak hanya berfokus pada transfer ilmu, tetapi bertujuan menanamkan nilai-nilai cinta, kebersamaan, dan tanggung jawab ekologis sejak dini, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

Kurikulum Berbasis Cinta merupakan pendekatan pendidikan yang menitikberatkan pada titik temu antarumat manusia, bukan perbedaan. Menurut Menteri Agama Nasaruddin Umar, KBC lahir dari kegelisahan terhadap berbagai krisis kemanusiaan yang terus berulang. Ia meyakini pendidikan adalah pintu masuk untuk perubahan sosial yang lebih mendalam dan tahan lama.

“Kita bermaksud menciptakan suatu hegemoni sosial yang lebih elegan, yang lebih harmoni, dengan menekankan aspek titik temu, bukan perbedaan. Jangan sampai kita mengajarkan agama, tapi tidak sadar menanamkan kebencian kepada yang berbeda,” tegas Menag Nasaruddin.

Langkah selanjutnya, Kementerian Agama akan melakukan sosialisasi bagi para guru agar mampu memahami dan mengimplementasikan KBC secara efektif. Penyesuaian juga akan dilakukan pada metode pembelajaran, materi ajar, hingga penyediaan fasilitas pendukung. Guru tidak lagi hanya mengajarkan kognisi, tetapi juga membentuk karakter melalui pendekatan kasih sayang dan empati.

Di temui usai acara, Kepala MTsN 11 HSS, Khairani, S.Ag mengatakan pihaknya menyambut baik atas lahirnya KBC. Kurikulum ini diyakini akan berdampak positif bagi perkembangan peserta didik. “Selain membentuk generasi yang toleran dan berkepribadian inklusif, KBC juga diharapkan membentuk kebiasaan sosial yang lebih sehat-baik dalam relasi sosial maupun dalam kepedulian terhadap lingkungan,” pungkasnya.

Dalam kegiatan ini, hadir pula Direktur Jenderal Pendidikan Islam Suyitno. para rektor PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri), Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulawesi Selatan, juga Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemenag, dan disaksikan secara luring maupun daring. Ini menandai bahwa peluncuran KBC bukan hanya seremonial, melainkan awal dari gerakan nasional yang akan melibatkan seluruh elemen pendidikan Islam.

Penulis / Fotografer : Bahrani



Tidak ada komentar