Kajian Tafsir Teosofi Episode 204, Kepala MTsN 11 HSS Ikuti Bersama Dua Guru Muda
Hulu Sungai Selatan (MTsN 11 HSS) – Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 11 Hulu Sungai Selatan (HSS), Khairani, S.Ag dan dua orang ASN tenaga pendidik madrasahnya ikuti kegiatan Kajian Tafsir Teosofi episode ke-204 bersama Menteri Agama Prof. DR. KH. Nasaruddin Umar, M.A, Kamis pagi (21/08/2025) secara daring melalui zoom meeting.
Kali ini keikutsertaannya bersama guru muda dari generasi Z yakni guru Bimbingan Konseling, Yaumah, S.Pd dan guru Sejarah Kebudayaan Islam, Donny, S.Pd. Hal ini sebagaimana instruksi dari Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Kalimantan Selatan agar dua orang guru atau tenaga kependidikan juga turut dilibatkan berhadir di kajian tersebut setiap episodenya.
Khairani mengungkapkan kegiatan kajian ini sangat baik untuk diikuti. Mengikuti kajian tafsir teosofi sambung Khairani dapat memberikan beberapa manfaat, di antaranya adalah memperdalam pemahaman tentang ajaran Islam khususnya terkait akidah dan teologi, meningkatkan kemampuan dalam menafsirkan Al-Quran secara benar dan kontekstual.
“Serta memperoleh perspektif yang lebih luas tentang isu-isu keagamaan yang relevan. Selain itu, kajian ini juga dapat membantu memperkuat keimanan dan pemahaman terhadap ajaran Islam yang moderat dan toleran,” ujarnya.
Lebih lanjut Khairani menjelaskan kajian tafsir teologi biasanya menghadirkan berbagai sudut pandang dan pendekatan dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Quran, sehingga peserta dapat memperluas wawasan dan pemahaman. “Isu-isu kontemporer yang relevan dengan kehidupan umat Islam sering juga dibahas, sehingga peserta dapat memahami bagaimana Islam memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan,” jelasnya.
Sementara guru BK, Yaumah menuturkan kajian ini bagi guru bisa menjadi pendekatan yang kaya untuk memperdalam pemahaman tentang spiritualitas dan nilai-nilai universal. Karena guru dapat mengembangkan perspektif yang lebih luas dalam pendidikan, membimbing siswa menuju pemahaman diri dan dunia yang lebih mendalam.
“Dengan memahami dan mengintegrasikan prinsip-prinsip teosofi, kami para guru dapat menjadi agen perubahan positif dalam pendidikan, membimbing siswa tidak hanya pada pengetahuan akademik, tetapi juga pada pemahaman diri dan dunia yang lebih dalam,” pungkasnya.
Pada kajian episode kali ini mengkaji surah Al-Baqarah ayat ke-19 tentang perumpamaan orang-orang munafik yang diibaratkan seperti orang yang berada dalam hujan lebat yang disertai gelap gulita, petir, dan kilat yang dipaparkan langsung oleh Menag Prof. Nasaruddin Umar dan dimoderatori oleh Ustadzah Nisyanti Yahya. Acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Nasaruddin Umar Office (NUO) dan juga disiarkan secara langsung pada Channel Youtube NUO.
Penulis / Fotografer : Bahrani
Tidak ada komentar